Untuk melindungi
dokumen sobat agar tidak hilang, ada beberapa tips buat sobat yang tidak
memerlukan hal-hal tekhnis tapi cukup dengan mengubah cara berkomputer
sobat.
Setelah
windows sudah terinstall di komputer sobat, pasti sudah ada folder yang
bernama "My Documents". Nah, folder itu memang sudah ada dan sepertinya
Microsoft tuh sudah menyediakan sebuah tempat penyimpanan
dokumen-dokumen bagi penggunanya (nggak penting amat siih...huhuhuu).
Idealnya,
folder itu berada di dalam satu drive dengan sistem operasi, bukan
sesuatu yang aman. Kenapa nggak aman? Karena ketika sistem operasi
terganggu, bisa jadi dokumen-dokumen yang ada di folder itu juga turut
terganggu, bahkan tidak bisa diakses sama sekali.
Kalau dokumen
sudah tidak bisa diakses kembali, sobat pasti bisa panik, kemudian
mengangkat telepon, menghubungi saya, bertanya bagaimana memperoleh
dokumen itu kembali. Hahah..... kaya' saya nih ahli TI aja.... wkwkwkk
(huuss, lanjut lagi).
Jangan Simpan Data di Drive Sistem Operasi
Masalah
ini sudah disinggung sedikit di awal “cerita” tadi. Di mana posisi
sistem operasi? Biasanya di C, bukan? Bisa juga di D, kalau komputer
punya dua sistem operasi. Pokoknya, mau di mana pun sistem operasi, jangan simpan data di situ.
Ada
saja masalah yang bisa menyerang sistem operasi, seperti virus dan file
yang korup. Kadang-kadang (atau seringkali ya?) solusi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah itu adalah dengan menginstal ulang sistem
operasi.
Solusinya,
kalau punya dua hard disk, simpan data di hard disk yang berbeda dengan
hard disk yang berisi sistem operasi. Kalau cuma punya satu hard disk,
buatlah sebuah partisi khusus untuk menyimpan data.
Kalau
masih merasa takut di hard disk biasa, belilah hard disk eksternal.
Nah, pada beberapa hard disk eksternal, ada fitur untuk back-up data.
Fitur itu berupa peranti lunak yang secara otomatis akan melakukan
back-up terhadap data yang sudah ditentukan dan pada lokasi yang sudah
ditentukan pula.
Jadwalkan Back-up
Penentuan
lokasi penyimpanan yang berbeda dengan sistem operasi baru satu cara.
Tapi ingat, hard disk pun bisa rusak. Makanya, selain disimpan di hard
disk, simpan data di tempat lain, misalnya di keeping DVD. Tapi, keping
DVD bisa tergores, jadi isinya tidak bisa dibaca?
Kalau
satu back-up kurang, buat beberapa. Kalau keping-keping DVD dirasa
tidak cukup, cari saja situs web penyimpanan online. Banyak kok situs
web yang melayani penyimpanan data online, mulai dari yang gratis sampai
yang mahal.
Salah
satu situs web yang punya layanan penyimpanan gratis adalah IDrive
(www.idrive.com). Situs web ini menyediakan ruang sebesar 2GB. IDrive
juga menyediakan peranti lunak untuk mempermudah transfer file.
Hati-Hati Menyalin File Baru
Punya file yang mau disalin, misalnya dari USB flash
disk (UFD) ke hard disk? Hati-hati. Bukan cuma virus yang perlu
diperhatikan (kalau masalah virus sih pasti sudah jadi perhatian), tapi
juga nama file.
Jangan
sampai, file yang disalin dari UFD, juga media lain, “menimpa” file
yang sudah ada di hard disk. Lain halnya kalau itu memang sudah
disengaja. Tapi, kalau tidak disengaja, bisa menyebabkan file lain
hilang.
Misalnya,
ada file “rencana.doc” yang berisi rencana pembelian PC disalin dari
UFD ke folder D:-Dokumen di hard disk. Padahal, di tempat itu sudah ada
file bernama
yang sama tapi isinya rencana pembelian sayur. Lah, kalau saja file
dari UFD menimpa file di hard disk, berarti hilanglah rencana pembelian
sayur.
Pindahkan “My Documents”
Folder
“My Documents” semestinya dipakai untuk menyimpan dokumen. Tapi, malah
ada tips agar tidak menyimpan dokumen di situ. Pasalnya, folder itu
terletak pada drive yang sama dengan drive sistem operasi. Risikonya
tinggi menyimpan file di drive sistem operasi. Ketika sistem operasi
bermasalah dan harus diinstal ulang, file bisa hilang.
Salah
satu solusi adalah dengan menyimpan file di drive lain. Mubazir dong
“My Documents”nya? Yah, begitulah. Tapi, sebetulnya kita bisa merujuk
folder lain sebagai folder “My Documents”. Nanti, posisi folder itu tetap sama di Windows Explorer. Tapi sebetulnya, folder itu berada di drive yang lain. Caranya begini.
- Buka Windows Explorer.
- Klik kanan pada [My Documents] terus klik [Properties].
- Klik [Move…].
- Ketika muncul jendela untuk melakukan browse, cari folder yang berisi dokumen-dokumen.
- Klik [OK].
- Tutup jendela Properties.
- Selesai.
1 komentar:
tips yang sangat bermanfaat sekali ini apalagi untuk dokumen dokumen yang penting sekali, wajib diback up...
http://cody.id/
Posting Komentar